Ikan Mujaer Ternyata Yang Menemukan Orang Blitar
Semasa hidupnya Mbah Moedjair mempunyai satu warung sate yang begitu popular di kelompok orang-orang Blitar. Tetapi lantaran Mbah Moedjair mempunyai rutinitas berjudi, selanjutnya usaha satenya alami kerugian yang bikin beliau mulai terpuruk.
Di dalam keterpurukannya ini, kepala desa Papungan, Pak Muraji mengajaknya lakukan tirakat di Pantai Serang tiap-tiap tanggal 1 Suro penanggalan Jawa. Nah di pantai berikut Mbah Moedjair temukan sekumpulan ikan yang menarik perhatiannya. Ikan ini begitu unik, mereka sembunyikan anak-anaknya di mulut ketika terancam bahaya. Rasa tertarik rupanya bikin Mbah Moedjair membawa sebagian ekor ikan baru itu untuk dipelihara di tempat tinggalnya.
Baca Juga
Karena habitat yang tidak sama sudah pasti ikan yang dibawa Mbah Moedjair dari pantai itu tak dapat bertahan hidup di air tawar. Tetapi Mbah Moedjair tidak patah semangat. Beliau mulai rajin lakukan penelitian dengan tekat kalau ikan ini mesti dapat hidup di habitat air tawar. Beliau mulai merubah-rubah komposisi air tawar serta air laut sampai temukan kombinasi yang pas untuk pelihara ikan baru ini. Menurut pembicaraan anak Mbah Moedjair, usaha gigih itu sukses pada percobaan ke-11 dengan 4 ekor ikan. Butuh di ketahui, untuk tiap-tiap percobaan, Mbah Moedjair mesti pulang pergi ke Pantai Serang dari desa Papungan yang jaraknya 35km dengan jalan kaki melewati rimba sepanjang dua hari, pulang serta pergi.
Kesuksesan Mbah Moedjair membawa ikan type baru ke kolam halaman tempat tinggalnya bikin nama Mbah Moedjair jadi segera populer. Dari satu kolam lalu berkembang jadi tiga. Ikan hasil budidayanya dibagi-bagikan ke tetangga serta bekasnya dijual ke pasar serta dijajakan dengan sepeda kumbang.
Berita tentang Mbah Moedjair juga rupanya menarik perhatian Asisten Resident (penguasa lokasi Jawa Timur pada saat penjajahan Belanda) yang berkedudukan di Kediri. Asisten Resident yang juga seseorang peneliti itu lalu lakukan riset mendalam mengenai ikan spesies baru sekalian wawancarai Mbah Moedjair. Berdasarkan hasil riset serta literatur yang ada, di ketahui kalau spesies ikan Mbah Moedjair datang dari perairan laut Afrika.
Lalu sebagai bentuk penghargaan atas usahanya sampai kini, Asisten Resident memberi nama ikan spesies baru ini sesuai sama nama penemunya, yakni moedair (mujair).
Perubahan setelah itu, Mbah Moedjair banyak terima anugerah penghargaan dari beragam pihak lantaran ikan hasil temuannya disenangi beberapa orang bahkan juga telah mulai mendunia.
Sebagian penghargaan yang di terima Mbah Moedjair salah satunya yaitu dari Eksekutip Committee Indo Pasifik Fisheries Council pada th. 1954.
Sesaat penghargaan dari pemerintah Indonesia di terima pada 17 Agustus 1951 dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia.
Mbah Moedjair wafat pada tanggal 7 September 1957 lantaran penyakit asma serta lalu dimakamkan di Blitar. Batu nisan makamnya bertuliskan “MOEDJAIR, PENEMU IKAN MOEDJAIR” komplit dengan ukiran ikan mujair. Sumber :sains(.)me
0 Response to "Ikan Mujaer Ternyata Yang Menemukan Orang Blitar"
Posting Komentar